Selasa, 15 April 2014



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri” dan derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa.Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalah system pembuluh air (water vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung(tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas.Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut.
Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.
.
1.2.   Rumusan  Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.   Apa saja kelas pada filum Echinodermata, serta ordo-ordo yang mewakilinya ?
2. Apa karakteristik filum echinodermata secara umum ?
3. Apa saja bagian-bagian tubuh filum ini yang ditinjau dari segi anatomi dan struktur tubuh, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem pernafasan dan respirasinya, serta sistem peredaran darah dan sistem syarafnya ?
4. Apa  manfaat atau peranan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas Echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya?

1.3.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan berbagai macam kelas pada filum Echinodermata, serta ordo-ordo yang mewakilinya.
2. Untuk menjelaskan karakteristik filum echinodermata secara umum.
3. Untuk menjelaskan bagian-bagian tubuh filum ini yang ditinjau dari segi anatomi dan struktur tubuh, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem pernafasan dan respirasinya, serta sistem peredaran darah  dan sistem syarafnya.
4. Menjelaskan manfaat atau peranan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas Echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.

1.4.  Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu menggunakan metode kepustakaan, dimana isi atau pembahasan dalam makalah ini didapatkan dari berbagai sumber buku atau literatur-literatur, sehingga penjelasannya lebih terperinci








BAB II
ECHINODERMATA

A.    Pengantar
Echinodermata berasal dari kata Yunani echinosyang artinya duri dan derma yang artinya kulit. Jadi Echinodermata berarti hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa. Echinodermata kedudukannya lebih dekat dengan Chordata.Fakta yang membuktikan bahwa Echinodermata kerabat dekat Chordata adalah: (1) adanya persamaan pada tipe larva; (2) pola perkembangan embrio sangat mirip dengan pola perkembangan embrio.
Echinodermata.Pengelompokan Filum Echinodermata :
No
Sub Filum
Kelas
1
Pelmatozoa
(Hidupnya sesil,bertangkai)
Crinoidea
2
Eleutherozoa
(Bergerak bebas)
1.      Asteroidea
2.      Ophiuroidea
3.      Echinoidea
4.      Holothuroidea

B.     Ciri-ciri Umum Echinodermata (karakteristik)
1.      Tubuh tak bersegmen/beruas-ruas
2.      Simetri radial (dewasa),simetri bilateral (larva),tubuh terbagi menjadi 5 belahan,bulat,silindris,atau seperti bintang.
3.      Triplobalstik,endoderm berasal dari bagian mesoderm sehingga disebut endomesodermal.
4.      Tidak mempunyai kepala.
5.      Berangka dalam (endoskeleton)
6.      Mempunyai sistem saluran air.
7.      Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang disebut enteroseus:
8.      Selom berisi sel-sel amubosit,berfungsi sebagai sistem saluran air.
9.      Sistem pencernaan makanan biasanya lengkap.
10.  Sistem respirasi , Insang kulit, kaki tabung, pohon pernafasan, dinding tubuh, kloaka (Kelas Holothuroida), bursae (Kelas Ophiuroidea).
11.  Sistem peredaran darah terbatas di dalam saluran selom(rongga tubuh)
12.  Sistem saraf terdiri atas cincin syaraf yang melingkari bagian oral,bercabang-cabang ke arah radial.
13.  Organ sensoris kurang begitu berkembang terdiri atas organ taktil,kemoreseptor,podia,ujung tentakel,photoreseptor dan statokist.
14.  Tidak mempunyai organ ekskresi.
15.  Alat kelaminnya terpisah (beberapa hermaprodit) dengan ukuran gonad besar;tunggal (Kelas Holothuroidea),tetapi kebanyakan jumlahnya berlipat dengan saluran yang sederhana.
16.  Fertilisasi eksternal.
17.  Larvanya dapat berenang  bebas,pada beberapa jenis disertai metamorfosis.
18.  Daya regenerasinya tinggi.

C.    Klasifikasi Filum Echinodermata
Berdasarkan bentuknya, Echinodermata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu sebagai berikut :
a.       Kelas Astreroida (Bintang laut)
b.      Kelas Ophiuroida (Bintang ular)
c.       Kelas Echinoidea (Landak laut)
d.      Kelas Holothuroida (Timun laut/Teripang )
e.       Kelas Crinoida (Lili laut)
1.      Kelas Asteroida (bintang laut)
Asteroida berasal dari kata Yunani, Aster artinya bintang dan eidos artinya bentuk. Jadi Asteroida dapat diartikan sebagai hewan berbentuk bintang.
a.    Struktur
1.    Bentuk seperti bintang (berlengan 5).
2.    Tubuhnya berduri tersusun zat kapur (osikel). Pada bagian dasar terdapat duri yang mengalami perubahan disebut pediselaria.
●Pediselaria berfungsi
a)      Pelindung ingsang kulit
b)      Menangkap makanan
c)      Mencegah sisa-sisa organisma agar tidak tertimbun pada permukaan tanah.
3.    Pada ujung-ujung lengan terdapat alat sensor.
4.    Ujung tentakel pada bintik mata yang mengandung pigmen merah, peka terhadap cahaya.
5.    Pada umumnya berwarna oranye, biru, ungu, hijau atau gabungan warna-warna tersebut.
6.    Alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan.
7.    Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas disebut permukaan aboral.
8.    Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit.
9.    Banyak dijumpai di zona litoral laut / daerah pasang surut ( pantai).
10.                        Mempunyai kemampuan regenerasi /pengembalian diri dari kerusakan tubuh yang cepat.
11.                        Mempunyai kemampuan autotomi : memutuskan tubuhnya yang luka.
b.      System Amblukral (Sistem Saluran Air)
System saluran air terdiri atas: (1) madreporit (2) saluran batu (3) saluran gelang (saluran cincin) (4) badan Tiedemann (tempat pembentukan sel-sel amuboid, sel amuboid ini bertindak sebagai pengisi cairan selom yang berfungsi untuk respirasi, sirkulasi, dan ekskresi (5) empat buah gelembung poli (6) lima buah saluran radial (7) saluran transversal (saluran yang menghubungkan antara saluran radial dan ampulla (8) ampulla (9) kaki tabung bersucker
a
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9bTsQwMV-WQDZSpV1TGGvgh273pgz9DtkOaDsB4gjQ0P3BirnY38vHNyAzRexnzYYAKEbOgeJyPXSJHvtVQFC7dTDellzX5aqYtDIDml6H0GglS8mj4JGQsUofIuDDIL_H9HIQS0ZQEdC/s320/bintang+laut1.jpg







Gambar. Struktur Bintang Laut
System amblukral disebut juga system pembuluh air. Pembuluh air dimulai dari suatu lempengan yang berlubang-lubang di bagian aboral disebut madreporit, kemudian diteruskan ke saluran cincin melalui saluran batu. Pada sebelah dalam saluran cincin terdapat 9 tonjolan yang disebut badan Tiedman; diperkirakan sebagai tempat berkembangnya sel ameboid dalam system pembuluh air. Saluran cincin letaknya mengelilingi mulut yang kemudian bercabang satu buah ke tiap-tiap lengannya. Cabang-cabang tersebut dinamakan saluran radial.
Saluran ini kemudian bercabang-cabang lagi ke bagian samping dan disebut saluran transversal. Pada ujung transversal inilah terdapat kaki amblukral yang berhubungan dengan semacam gelembung berotot yang disebut ampulla. Jika ampulla ini berkontraksi maka cairan dalam system saluran air akan tertekan masuk ke dalam amblukral, dengan demikian kaki tersebut akan menjulur. Jika kaki tersebut dengan lempengan pengisapnya telah menempel pada suatu benda maka otot-otot longitudinal di bagian kaki akan berkontraksi pula. Dengan demikian air tertekan kembali ke dalam ampulla, kaki-kaki tesebut memendek kembali dan hewan tersebut secara perlahan-lahan akan terseret.
Bintang laut memiliki gejala autotomi karena memiliki daya rege-nerasi yang besar. Sebagai contoh bila sebuah lengan terluka maka biasanya akan dilepaskan. Lengan tersebut akan segera membentuk bagian seluruh tubuh yang terlepas hingga utuh kembali.
c.       System Pencernaan Makanan
Asterias forbesi, salah satu spesies anggota Astreidea, memiliki tipe makanan yang saprozoic dn holozoic. Saluran pencernaan terdiri atas: (1) mulut (di bagian oral) dilengkapi otot lingkar dan otot radial (2) esophagus pendek (3) lambung kardiak (lambung besar) (4) lambung pilorik (lambung kecil), lambung pilorik bercabang dua ke setiap  bagian lengan yang disebut sekum pilorik dan cabang  yang terdapat di bagian aboral (dekat anus) disebut sekum rektal (5) anus
Saluran pencernaan dimulai dari mulut yang berhubungan dengan kerongkongan yang sangat pendek dan selanjutnya bersambung dengan kantung yang berperan sebagai lambung bagian muka dan besar (kardiak) dan bagian belakang dan kecil (pylorus). Dalam proses pencernaan, lambung mengeluarkan sekresi mukosa. Dari pylorus ke saluran sekum pilorik; di sini dilakukan sekresi enzim untuk mencerna tubuh lunak moluska mangsanya. Di atas lambung terdapat usus, berupa saluran pendek yang terbuka pada daerah anus.
Makanan bintang laut berupa sampah, ikan kecil, siput, dan kerang. Bahan-bahan makanan yang dicerna dengan bantuan mukosa dan enzim; sedangkan bahan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui mulut. Cairan dalam selom mengandung zat makanan yang diedarkan oleh silia ke seluruh tubuh.
d.      System Syaraf
Terdapat 3 tempat unit syaraf, yaitu:
1)      Di bagian mulut (ektoneural), tersusun atas cincin syaraf yang mengelilingi mulut dan 5 tali syaraf radial yang masing-masing menuju ke bagian tangan dan terletak di bagian bawah saluran radial.
2)      System syaraf bagian dalam (hyponerural), terdiri atas cincin syaraf sirkumoral ganda yang terletak di atas cincin syaraf ektoneural, bercabang yang menuju ke masing-masing syaraf radial.
3)      System syaraf yang terletak di bagian selom (aboral), terdiri atas: (1) syaraf anal (2) syaraf sepanjang bagian atas masing-masing lengan.
e.       Organ Sensoris
Terdiri atas organ taktil dan bintik mata. Organ taktil berfungsi sebagai indera peraba di permukaan tubuh sedangkan bintik mata berfungsi untuk membedakan gelap dan terang.
f.       System Reproduksi
Bintang laut bersifat diesis. Alat reproduksinya bercabang-cabang dan terletak di setiap lengan. Alat reproduksi betina menghasilkan banyak telur (sekitar 2,5 juta setiap 2 jam0; sedangkan yang jantan menghasilkan spermatozoa yang lebih banyak dari pada ovum. Fertilisasi terjadi di air, selanjutnya akan dihasilkan larva bipinaria.
Gambar. Reproduksi Bintang Laut
g.      System Respirasi
Respirasi terjadi dalam brankhia dermalis, yaitu suatu kantung berbulu halus yang dilengkapi dengan silis; organ ini terletak pada semua lengan bagian kulit. Silis sebelah luar bertugas mengalirkan air beroksigen ke permukaan brankhia secara tetap, sedangkan silia sebelah dalam mendorong cairan tubuh ke dalam brankhia. Pada saat cairan berada dalam brankhia terjadilah pertukaran oksigen dengan karbondioksida seperti halnya pada paru-paru vertebrata.
h.      System Ekskresi
Ekresi dilakukan oleh sel-sel amebosit yang terdapat pada cairan selom. Zat sisa ini dibawa keluar melalui dinding derma brankhalis.
●Contoh spesies dari kelas Asteroidea
Astropecten irregularis, Crossater supposes sp.,  Acanthaster planci, dan Asterias forbesi.
2.      Kelas Ophiuroidea (Gr.opis=ular, oura=ekor + eidos=bentuk)
a. Struktur  Tubuh
          Tubuh seperti bola cakral kecil dengan 5 buah lengan bulat panjang. Tiap-tiap lengan terdiri atas ruas-ruas yang sama. Pada masing-masing ruas terdapat 2 garis tempat melekatnya osikula. Di bagian lateral terdapat duri, sedangkan pada bagian dorsal dan ventral duri tidak ada.
          Pada bagian dalam dari ruas-ruas lengan sebagian besar terisi osikula. Kaki tabung tanpa pengisap, dan tidak berfungsi sebagai alat gerak akan tetapi bertindak sebagai alat sensoris dan membantu sistem respirasi. Mulut terletak di pusat tubuh dan dikelilingi oleh lima kelompok lempeng kapur yang berfungsi sebagai rahang.
b. Sistem Pencernaan Makanan
          Alat pencernaan makanan terdapat di dalam bola cakram. Lambung bentuknya seperti kantung.
c. Sistem Respirasi
          Organ respirasi terdiri dari lima pasang kantung bursae. Kantung tersebut selain berfungsi sebagai organ respirasi juga berfungsi untuk menerima saluran gonad.
d. Sistem Ambulakral
          Sistem ambulakral sama dengan sistem ambulakral pada Asteriodea, madreporit terletak didaerah permukaan dekat mulut.
e. Sistem Reproduksi
          Jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal. Hasil pembuahan akan menghasilkan larva mikroskopis yang disebut pluteus (memiliki lengan bersilia), kemudian akan mengalami metamorfosis menjadi suatu bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular laut.
f. Habitat
          Habitatnya di laut dangkal-dalam, bersembunyi di bawah batu-batu karang atau rumput laut, mengubukan diri dalam lumpur atau pasir, aktif pada malam hari.
g. Perilaku
          Hewan ini berpindah tempat dengan gerakan yang mengular, memegang suatu objek dengan satu lengan atau lebih, kemudian menghentakkannya. Tangannya mudah putus, dan memiliki daya regenerasi tinggi.

BINTANG ULAR (Ophiuroidea brevispinum)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_rtC9sZjhSuRbMJi6ioqcye2IUIcBwBa3n_stZRcJkz6L7Qt0mK0J-ZaGf07WZP9PkSMF61Afgp4oS2y_Tuw2BoFQuj4G990mddUJ9DZKv6h24Nk5xnevQiFqgWCmNzHeFQlspHbi99mO/s400/Ophiuroidea+-+bintang+ular.bmp

KLASIFIKASI BINTANG ULAR

Kingdom       : Animalia
Phylum
         : Echinodermata
Class
                        : Ophiuroidea
Genus
           : Ophiuroidea
Spesies
         : Ophiuroidea brevispinum

●STRUKTUR TUBUH BINTANG ULAR
Hewan ini memiliki kerangka dalam yang terdiri dari lempeng-lempeng kapur.Lempeng-lempeng kapur ini bersendi satu dengan yang lainnya dan terdapat di dalam kulit. Hewan inijuga umumnya mempunyai duri-duri kecil. Duri-durinya berbentuk tumpul dan pendek.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQEH71-yIDByPtZqO1u3UZOnSiJhUy5nR0NcCZSN-kBT-7my-JfIA2h_vMQ8Y1EqTj7gf-urWjI7flk5m04CLUCNHm6Kji85n6cg0cX613Z-t5Oqqm92JPrhmQE4_lXJOO1pgq-mwgpFQ/s320/OPHIUROIDEA.jpg
            Keterangan :
a.       Stomach : sebagai alat pencernaan.
b.       Mulut : tempat menyerap makanan
c.        Gonad : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.
PERAN BAGI KEHIDUPAN
a.       Bagaimana jadinya jika di laut tidak ada hewan echinodemata seperti bintang ular.
b.       Para ahli biologi membayangkan mungkin di laut akan menjadi limbah raksasa yang penuh dengan benda berbau busuk.
c.        Laut bisa bersih seperti sekarang ini antara lain merupakan jasa hewan Echinodermata.
d.       Hewan ini adalah pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan kotoran hewan laut lainnya.
e.        Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut/pantai.
KARAKTER CIRI BINTANG ULAR
a.       Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang.
b.       Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular.
c.        Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral.
d.       Hewan ini tidak mempunyai amburakal dan anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya.
e.        Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam.
f.        Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir.
g.        Bintang ular sangat aktif di malam hari.
h.       Makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah).

●VARIASI OPHIUROIDEA
Harlequin brittlestar, Utila, Honduras
Brittle star in the FLMNH collections, Gainesville, Florida
Electric brittle-star (Ophiothrix sp), GBR, Australia
A leopard brittle star from the Pacific coast of Panama
Tropical brittle stars (1)Tropical brittle stars (2)
3.      Kelas Echinoidea ( Landak laut)
Hewan yang paling dikenal pada kelas Echinoidea adalah bulu babi, landak laut dan sand dollar. Pada kelas Echinoidea berbeda dengan kelas – kelas Echinodermata lainnya karena tidak adanya lengan pada bagian tubuh.Bulu babi (sea urchin) dan dollar pasir (sand dollar) tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki tabung yang berfungsi dalam pergerakan lambat. Bulu babi juga memiliki otot untuk memutar durinya yang panjang, yang membantu dalam pergerakan. Mulut bulu babi dilingkari oleh struktur kompleks mirip rahang yang telah beradaptasi untuk memakan ganggang laut dan makananlain. Bulu babi secara kasar bentuknya agak bulat. Sementara tubuh dollar pasir pipih dan berbentuk cakram. Binatang ini terbagi menjadi sekitar 950 spesies dan dapat ditemukan mulai dari daerah pasang surut sampai di kedalaman 5.000 meter.

Landak laut (Echinus melo) dari Sardinia
Contoh Echinoidea, antara lain :
  1. Arbacia punctulata
http://www.sms.si.edu/irlspec/images/Arbaci_punctu.jpg
a.       Struktur Tubuh
Bentuk tubuh bulat setengah lingkaran dengan duri – duri yang dapat digerakkan.Terdapat duri–duri yang agak pendek tetapi tajam, terdiri atas lima bagian tubuh yang sama, tanpa tangan, berduri. Duri melekat pada otot yang menyerupai bongkol (tuberkel) yang berfungsi menggerakkan duri-duri. Duri–duri ini disusun oleh Kristal calcite atau kalsium karbonat sehingga mudah patah. Kaki ambulakral pendek dan terletak di antara duri–duri yang panjang yang berfungsi untuk bergerak atau respirasi. Di antara duri–duri terdapat pedicellariae dengan tangkai fleksibel yang cukup panjang berfungsi untuk menjaga kebersihan tubuhnya dari kotoran–kotoran yang menempel pada permukaan tubuh.
Mulut dikelilingi oleh gigi yang kuat ditunjang oleh kerangka yang kompleks dengan lima buah sisi di sebelah dalam tubuh. Bagian ini mempunyai bentuk seperti lampu  Di daerah ujung aboral (disebut juga daerah periprok), terdapat  anus, gonopor (lubang genital), dan  madreporit.
b.      Sistem Pernafasan
Respirasi dilakukan oleh 10 buah kantung–kantung insang (modifikasi podia) yang terletak di daerah sekitar mulut. Kantung insang ini keluar dari bagian peristonium di dalam tubuhnya.
c.       Sistem Pencernaan Makanan
Makanan berupa tumbuh–tumbuhan atau hewan–hewan yang sudah mati yang jatuh ke dasar laut. Makanan diserna oleh suatu struktur yang agak kompleks yang disebut Lentera Aristotles.
●Saluran pencernaan makanan terdiri atas:  Mulut- lentera Aritoteles- esophagus- lambung- usus- anus.
d.      Sistem Ambulakrum
Sistem ambulakrum terdiri atas:
1.      Meadrofit (terletak di daerah periproct),
2.      Saluran batu (dikelilingi oleh kelenjar aksial),
3.      Saluran cincin (mengelilingi esofagus),
4.      Lima saluran radial yang tersebar yang tersebar sepanjang daerah interior dan berhubungan dengan kaki tabung.
e.       Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas:
1.      Cincin syaraf yang mengelilingi mulut,
2.      Lima syaraf radial (terdapat sepanjang saluran radial),
3.      Pleksus subepidermal yang mensyarafi podia, duri, dan pediselaria.
f.       Organ Sensori
Podia, duri, pediselaria dapat bertindak sebagai organ sensori.
g.      Sistem Reproduksi
Reproduksi  menghasilkan larva yang sama dengan kelas Ophiuroidea yaitu Pluteus, suatu larva yang memiliki lengan panjang bersilia. Setelah beberapa hari Pluteus akan mengalami metamorfosis dan berubah menjadi Echinoida muda. Pada beberapa Ophiura terdapat hewan yang tidak memiliki bentuk larva. Jadi dari zigot akan langsung berkembang menjadi Ophiura muda.
h.      Perilaku
Hewan ini bergerak dengan menggunakan duri dan kaki tabung. Duri dapat dianggap sebagai pelindung tubuh.
  1. Strongylocentrotus (berbentuk bola)
File:S. droe.JPG
Klasifikasi dari Strongylocentrotus  :
Filum               : Echinodermata
Kelas               : Echinoidea
Ordo                : Camalodonta
Famili             : Echinodae
Genus             : Strongylocentrotus
Spesies             : Strongylocentrotus sp.
Lokasi              : Pantai Beras Basah  (Anonim g. 2014)
►Mempunyai ciri-ciri antara lain :
a.       Tubuh berduri,
b.      Berbentuk bundar pipih,
c.       Kulit terdiri dari papan kapur,
d.      Mulut dilengkapi dengan 5 buah gigi.
v  Contoh – contoh lain dari kelas Echinoidea, antara lain :
1.      Spatangus (berbentuk oval)
File:Spatangus purpureus.jpg
2.      Echinarachnius (berbentuk seperti uang logam) yang sering disebut dolar pasir.
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTZszNO_0Ry9j8sAJZerlYJOswrnackgvPXR0ozFl9GC7NqAubO
  1. Diadema antillarum
                        http://www.costadevenezuela.org/wp-content/uploads/2010/05/Diadema-antillarum.jpg

4.      Kelas Holonthuroidea (Gr. Holothurion = mentimun laut)
Contoh: Curcumaria frondosa
a.       Struktur Tubuh
            Bentuk hewan dewasa bulat, panjang, oval, atau menyerupai cacing dewasa dengan warna tubuh yang bermacam-macam. Tidak mempunyai: lengan, pediselaria, dan duri. Mulutnya dikelilingi oleh 10-13 buah tentakel yang dapat dikeluar-masukan. Dinding tubuh terdiri atas otot sirkular dan otot longitudinal dan ditutupi oleh kutikula Epidermis tanpa silia. Kaki tabung terdapat di sepanjang garis longitudinal. Pada bagian ventral hanya mempunyai tiga buah kaki tabung. Bagian vertal yang sering berubah menjadi segmen. Segmen tersebut disebut sole. Rongga selom besar dan tidak terbagi menjadi beberapa belahan. Rongga selom diisi dengan cairan selom dan mengandung beberapa selomicit.
b.      Sistem Pencernaan Makanan
            Makanan berupa zat/partikel organic yang diambil oleh tentakelnya. Saluran pencernaan makanan terdiri atas: mulut, esophagus, lambung (berbentuk oval), usus, kloaka, dan anus.

http://4.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/S96cZbriQwI/AAAAAAAABts/FsPzbhGvfdk/s1600/a2.jpg
c.       Sistem Respirasi
            Pernafasan dilakukan oleh bagian-bagian: tentakel, kaki tabung (kaki ambulakral), dinding tubuh, kloaka, dan pohon respirasi.
d.      Sistem Pembuluh Air
            Sistem pembukuh air atau sistem ambulakrum sama dengan sistem pembuluh air pada Echinodea, hanya pada saluran cincin terdapat sejumlah vesikula poli (=kantung yang menggantung dalam rongga tubuh, berfungsi untuk memperluas dari sistem pembuluh air).
e.       Sistem Syaraf
            Terdiri atas cincin syaraf yang terletak di bagian oral dengan 5 syaraf radial.
f.       Organ Sensoris
            Organ sensoris digunakan untuk menerima rangsangan sentuhan, membedakan  gelap dan terang dan pada beberapa spesies mempunyai  statosista.
g.      Sistem Reproduksi
            Jenis kelamin terpisah, beberapa spesies hermaprodit. Fertilisasi eksternal. Larvanya disebut auricularia.
h.      Perilaku
            Mentimun laut bergerak dengan mengguanakan kaki tabung dan konstraksi otot sirkular dan longitudinal yang terdapat pada dinding tubuhnya.

5.      Kelas Crinoidea (Gr.Crinon = lili + eidas = bentuk)
Hewan ini mirip tumbuhan, karena bentuknya menyerupai bunga lili, tempat hidupnya mulai dari daerah di bawah pasang surut sampai ke laut dalam di atas 12.000 kaki.Hewan yang paling umum dipelajari adalah Antedon tenella.Kulitnya tersusun dari zat kitin. Biasanya melekat pada dasar perairan. Jika lingkungan tidak memungkinkan, misalnya makanan habis atau keselamatannya terancam, ia akan pindah ke tempat lain yang sesuai dan aman. Kelompok hewan ini juga sering disebut bintang bulu. Juga dikenal sebagai lili laut atau lilia laut yaitu hewan yang mempunyai lengan bercabang serta anus dan mulut berada di permukaan oral, kaki tabungnya tidak mempunyai saluran penghisap dan alur ambulakranya terbuka,tidak memiliki madreporit, duri ataupun pedicillariae
Tumbuh pada pangkalnya dengan bantuan permukaan aboral, tubuhnya kecil seperti mangkuk disebut dengan calyx yang melekat pada dasar laut dengan bantuan akar (cirri). Dari calyx itu akan tersembul 5 lengan yang lentur, yang mempunyai bagian tentakel yang pendek, masing-masing mempunyai pinnulae yang banyak sekali sehingga seperti bulu burung yang terurai. Beberapa jenis lili laut memiliki stalk atau tangkai yang berasal dari daerah aboral dari calyx. Alat ini (tangkai) sebagai alat melekat pada dasar laut, seolah-olah sebagai batang dengan akar. Sebagian besar dari mereka hidup di laut yang sedang jeluknya, beberapa jenis berupa hewan laut jeluk dan beberapa jenis lagi mendiami laut dangkal, antaranya di terumbu karang.
a.        Struktur Tubuh Crinoidea
Ukurannya tidak lebih dari 40 cm panjangnya dan berwarna mencolok. Tubuhnya terdiri dari cakram sentral dengan lima lengan bermula dari cakram ini setiap lengan bercabang dua atau lebih. Setiap casbang mempunyai ranting-ranting melintang yang disebut pinul (pinnulae). Cabang-cabang ini membuat hewan berbulu-bulu. Cakram sentral bentuknya seperti mangkuk dengan mulut terletak di dasar (di bawah).
b.      Sistem Pencernaan
Makanan berupa plankton kecil atau detritus mikroskopis, yang dibawa oleh lengan atau ditangkap oleh tentakel, dilewatkan sepanjang alur ambulakral dengan bulu-getar yang bergerak-gerak, yang selanjutnya digiring oleh silia ke dalam mulut. Memiliki Sebuah tangkai yang tumbuh dari cakram sering digunakan untuk melekatkan hewan pada substrat dasar, akibatnya mulut tetap di atas dan lengan-lengan seperti bulu menciptakan alat seperti jaring untuk menangkap dan mengangkut makanan ke mulut.
Ada yang tidak mempunyai tangkai, atau menghilang waktu menjadi dewasa dan dapat menggerakkan lengannya untuk berpindah-pindah.Lekukan ambulakral yang ditandai dengan garis bersilia dan berisi tentakel seperti kaki buluh.
Coelom adalah sempit dan gonad biasanya terdapat dalam pinnulae. Crinoidea mempunyai daya regenerasi besar sekali, bagian lengan atau calyx yang hilang akan segera diperbaharui.
Kelompok hewan ini merupakan hewan yang peka, tetapi mempunyai kemampuan regenerasi tinggi sehingga dapat menyembuhkan diri jika luka. Kira-kira ada 600 jenis mewakili 150 marga dari 30 suku. Sisa-sisa fosil banyak terdapat pada formasi kapur. Sepintas lalu tampak seperti tumbuhan. Pemukaan oral hewan ini menghadap ke atas (berbeda dengan echinodermata lainnya), misalnya: Ptilocrinus pinnatus.
c.       Sistem Saraf
            Sistem syaraf terdiri atas:
1.            Cincin syaraf,
2.            Syaraf radikal (menuju ke bagian-bagian lengan)
d.      Organ sensoris
Organ Sensoris terbelakang dan primitive.
e.       Ciri-ciri Crinoidea :
1.      Bentuk tubuh seperti tumbuhan tapi ada yang bertangkai dan ada yang tidak bertangkai.
2.      Crinoidea yang bertangkai adalah individu yang tidak dapat bergerak dan mulutnya   terarah keatas.
3.      Crinoidea yang tak bertangkai merupakan individu yang dapat bergerak bebas didalam laut.
4.      Tubuhnya menyerupai bunga lili atau bunga bakung dan bentuk seperti bulu burung.
5.      Terdapat keping-keping theka dengan percabangan lengan panjang.
6.      Beberapa spesies mempunyai tangkai arah aboral.
7.      Tidak mempunyai duri
8.      Kaki tabungnya kurang mempunyai suber (alat isap)
9.      Tidak memiliki madrepori
10.  Sistem syaraf berbentuk cincin yang selanjutnya bercabang-cabang pada tiap lengan
11.  Kulitnya tersusun dari zat kitin.
Contoh spesies dari Crinoidea adalah :
1.    Antedon sp,
2.    Anemon sp
3.    Holopus, dan
4.    Metacrinus (lili laut).
Antedon sp (bisa berenang) dan Anemon sp menyerupai pohon, yang hidupnya menempel dengan mempergunakan tangkai. Pada permukaan oral biasanya terdapat mulut dan anus.
Mulut dan anus terletak sebelah menyebelah, mulut pada daerah oral, sedangkan anus pada daerah aboral. Anus sering terdapat pada kerucut yang menonjol. Pada bidang oral setiap lengan memiliki lekukan ambulakral seperti garis bersilia yang berisi tentakel menyerupain kaki buluh.
Contoh gambar Crinoidea :





Contoh spesies dari Crinoidea :
1.      Antedon tenella (Bulu bintang) bisa berenang, dan Anemon Sp
2.      Holopus
3.      Metacrinus (lili laut)
1. Gambar Anemon sp dan Antedon sp :
2. Gambar Holopus :

3.   Gambar Metacrinus :

Tidak ada laporan yang menunjukkan bahwa terdapat hewan yang secara tetap memangsa Crinoidea. Pada tubuh Crinoidea terdapat banyak makhluk yang komensial dan parasit, terutama Polychaeta yaitu Polynoe, Mizostomum yang terdapat pada calyx atau lengannya. Beberapa Gastropoda kecil mengelilingi atau mengerumuni Crinoidea untuk makan bagian tubuh yang lunak.
Crinoidea banyak terdapat pada zaman Palaezoicum, yang banyak endapan kapur di dasar laut pada beberapa bagian kerak bumi terutama berasal dari kapur Crinoidea. Kelas Crinoidea memiliki 80 spesies yang hidup menempel, di dasar laut, coral, dan dimana saja membentuk kebun laut. Crinoidea yang menempel ada sampai sekarang yaitu Antedon sp yang dapat berenang dengan menggunakan lengannya, tapi sering memegang suatu objek di dasar laut dengan menggunakan cirri. Warna Crinoidea bermacam-macam, ada yang putih, kuning, hijau, ataupun coklat.
f.       Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah. Gonad biasannya terdapat dalam pinnula. Beberapa kelas Crinoidea, melepaskan telur dalam air, tapi beberapa menahan tetap pada pinnula sampai menetas. Larvanya disebut doliolaria. Larva yang masih muda sekali masih mendapat makanan dari kuning telur, tapi belum mempunyai mulut. Setelah beberapa hari dapat hidup bebas dan menempel dengan akhir bagian anterior dan kemudian berbentuk cangkir, lalu tumbuhlah lengannya. Beberapa Crinoidea menyimpan telurnya dalam tubuh.
g.      Kelas Crinoidea yang masih hidup sampai saat ini adalah :
1.    Ordo  Inadunata.
2.    Ordo Articulata, yang terdiri atas :
a.       Familia 1 Pentacrinidae, yang memiliki tangkai pada ciri yang panjang, tidak memiliki akar, cakram tubuh pada lengan terbagi secara dichotomi sampai 10 kali; Pannulae kecil; contoh : Isocrinus, Asterias, yang banyak terdapat di laut Hindia.
b.      Familia 2 Antedonidae, mempunyai tangkai pada hewan yang masih muda; terdapat ciri pada dasar tangkai pada hewan yang telah dewasa. Lengannya panjang berjumlah antara 5-25 buah; mempunyai pinnulae yang beranggotakan sampai 100 species, merupakan hewan yang kosmopolitan, contoh : Antedon tanella yang terdapat di sepanjang pantai daerah Atlantik.
c.       Familia 3 Cosmasteridae, mempunyai tangkai pada hewan yang masih muda; memiliki ciri sedikit atau tidaknya pada dasar tangkai. Mulut tidak tepat di tengah, spesies dari familia ini banyak terdapat di laut dangkal tropis; contoh : Neocomatella alata, terdapat di laut Hindia.

D.    Sistematika

Kelas

Ordo

Contoh Spesies
1.    Asteroidea
a.    Platyserifa
(Berkaki ambulakrum pada daerah yang luas, lengannya memiliki lempengan tepi dari kapur, terdapat pada zaman ordovici sampai devon. Ordo ini telah punah).
Planaster spec

b.    Hemizonida
(Mempunyai lekukan pada daerah ambulakrum yang dalam. Terdapat pada zaamn pertengahan carbon. Ordo ini telah punah).
Taeniactis

c.    Phanerozonia
(lengannya memiliki 2 jajaran lembaran kapur. Papulae terletak aboral, tridak ada pediselaria, terdapat 2 jajaran kaki  ambulakral. Terdapar muali zaman ordovici sampai sekarang)
Ctenodiscus (bintang laut lumpur), Astropecten, Luidia
Dermasterias

d.    Spinolusa
(lembaran tepinya kecil, pediselaria jarang)
Asterina
Patrria
Henricia (lengannya bulat panjang dan ramping)
Solaster (bintang matahari)
Pteraster (memiliki bilik pangeran atau pengasihan anak-anak yang maish muda)

e.     Forcipulata
(lembaran tepinya tidak jelas. Pediselaria memiliki anak jepitan yang melintang)
Pycnopodia (terdpaat didaerah pantai Pasifik, memiliki lengan 18-24, cakram tubuh lunak dan pipih)
Asterias
Pisaster (merupakan bintang laut, terdapat di mana-mana)
Leptasterias (melindungi anaknya yang masih muda)
Stephanasterias (memiliki lengan sampai 9 buah)
2.            Ophiuroidea
a.      Ophiurae
(lengannya tidak bercabang, tidak dapat memutar mulutnya, cakaram tubuh dan lengannya terliputi oleh lebran kapur)
Ophiotrix

b.    Eurylae
(lengannya sering bercabang-cabang, dapat memutar dan memegang otot, cakram tubuh dan lempengannya berkullit tebal)
Gorgonocephalus
3.Echinoidea
a. Lepidocentroida
(bercangkok lentur, lembaran-lembaran kapur saling bertumpang tindih, memiliki lekukan gigi. Terdapat pada zaman ordovici sampai sekarang)


b.   Camrodonta
 (bercangkok ketat, memiliki insang luar, gigi kuat, mempunyai epiphysis dan Lentera Aristotle yang menyatu di atas piramidan. Terdapat pada zaman creta sampai sekarang)
Arbacia
Strongylocentrocus

c.         Spangoida
(cangkok berbentuk oval, tidak memiliki Lentera Aristotle. Terdapat pada zaman jura bawah samapi sekarang ).
Echinacardium
Lovena
Spatangus
4.      Holothuroidea
a.    Asphidochirota
(bertentakel 15-30 buah, masing-masing bercabang lagi, kaki amburakral banyak)
Holothuria
Stichopus
Bathylotes

b.    Elasipoda
(tentakelnya berbulu, berkaki amburakral banyak, mulut terletak di daerah ventral. Habitat lau sampai kedalaman 5.000 m)
Plagothuria

c.       Dendrochirota
(bertentakel dengan 3 cabang, berkaki ambulakral banyak)
Cucumaria
Psolus spec (memiliki lembaran kapur lunak dengan ukuran 1,27cm)

d.      Apoda
(bertentakel runcing-runcing, tidak berkaki ambulakral, tidka memiliki pohon respirasi)
Leptosynapta
Chiridota
5.      Crinoida
a.      Inadunata


b.    Articula, terdiri atas :
1.    Famili Pentacrinidae
(memiliki tangkai dna ciri panjang, tidak memiliki akar, cakram tubuh kecil, lengan berbagi secara dikotomi sampai 10 kali, pinnula kecil)
Isocrinus
Asterias (banyak terdapat di laut Hindia)

2.    Antedonidae
(mempunyai tangkai pada saat masih muda. Pada hewan dewasa pada dasar tangkai terdapat ciri, lengannya panjang yang berjumlah antara 5-25 buah, mempunyai pinnula. Anggotanya sampai 100 spesies, merupakan hewan yang kosmopolit)
Antedon tenella

3.      Famili Comasteridae
(hewan yang maish muda bertangkai, pada dasar tangkai memiliki sirus sedikit atau tidak ada. Mulut tidak terletak di tengah. Habitat laut tropis)
Neocomatella alata (banyak terdapat di laut Hindia)

E.     Peranan Coelenterata dalam Kehidupan
            Echinodermata yang dimanfaatkan dalam kehidupan manusia, antara lain:
1.      Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang memilliki peternakan bulu babi yang luas. Sedang di Indonesia, terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kendari.
2.      Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai tering kering atau kerupuk teripang. Hongkong merupakan pusat perdangan teripang dunia. Di negeri China, mentimun laut di keringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
3.      Memakan bangkai-bangkai, sehingga pantai bersih.
4.      Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para ilmuan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut.

Selain mempunyai manfaat dalam kehidupan manusia, Echinodermata mempunyai peranan yang merugikan adalah :
1.      Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang mutiara
2.      Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena memakan polip Coelenterata.






BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
1.      Echinodermata berarti hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa. Echinodermata kedudukannya lebih dekat dengan Chordata.
2.      Berdasarkan bentuknya, Echinodermata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu sebagai berikut :
a.       Kelas Astreroida (Bintang laut)
b.      Kelas Ophiuroida (Bintang ular)
c.       Kelas Echinoidea (Landak laut)
d.      Kelas Holothuroida (Timun laut/Teripang )
e.       Kelas Crinoida (Lili laut)
3.      Kelima kelas tersebut memiliki karateristik yang berbeda-berbeda baik dari segi anatomi dan struktur tubuh, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem pernafasan dan respirasinya, serta sistem peredaran darah  dan sistem syarafnya.
4.      Echinodermata yang dimanfaatkan dalam kehidupan manusia, antara lain:
a.       Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi.
b.      Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai tering kering atau kerupuk teripang.
c.       Memakan bangkai-bangkai, sehingga pantai bersih.
d.      Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.
Selain mempunyai manfaat dalam kehidupan manusia, Echinodermata mempunyai peranan yang merugikan adalah :
a.       Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang mutiara
b.      Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena memakan polip Coelenterata.

Daftar Pustaka

Anonim. 2014. http://alamkuduniabiologi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 1 Maret 2014
Anonim. 2014. “Animal Diversity Web – Echinoidea. University of Michigan Museum of Zoology di akses 28 Februari 2014.
Anonim. 2014. Photo by LH Sweat, Smithsonian Marine Station at Fort Pierce di akses 28 Februari 2014.
Anonim. 2014.  http://en.wikipedia.org di akses 28 Februari 2014.
Anonim. 2014. http://en.wikipedia.org di akses 28 Februari 2014.
Anonim. 2014. http//sciences-de-la-terre.com di akses 28 Februari 2014.
Anonim. 2014. http//costadevenezuela.orgdi akses 28 Februari 2014.
Anonim. 2014. http//zipcodezoo.com di akses 28 Februari 2014.
Anonim. 2014.http://smakita.net/tags/ciri-ciri-ophiuroidea/. Diakses pada 29 Februari 2014.
Anonim. 2014.http// www.eocommunity.com. Diakses tanggal 28 Februari 2014
Pratiwi, D. A, dkk. 2004. Penuntun Biologi. Jakarta : Erlangga
Rusyana, Adun. 2013. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Alfabeta. Bandung.
Soemadji. 2001. Zoologi. Universitas Terbuka. Jakarta.