1.
Udang
galah (Cambarus
viridis)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Pylum :
Arthropoda
Classis :
Crustaceae
Ordo : Decapoda
Family : Penapidae
Genus : Cambarus
Spesies :
Cambarus viridis
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, udang galah mempunyai jumlah
kaki 10 pasang dengang pungsi masing – masing kaki antara lain 5 pasang kaki
perenang, 1 pasang kaki penjepit, dan 4 pasang kaki pejalan. Udang galah
habitatnya di air tawar danau atau di
dalam kolam, dengan tubuh yang lunak ditutupi oleh kulit yang
keras. Ciri khas dari udang galah antara lain, memiliki kaki penjepit, memiliki
4 pasang antena, dan dalam satu ruas memiliki 1 pasang kaki.
Udang
galah memiliki abdomen umumnya
terdiri atas 6 ruas atau segmen yang diakhiri dengan bagian terminal yang
disebut dengan telson. Pada tubuh
sebelah luar terdapat kutikula yang tersusun oleh pectin dan garam-garam
mineral. Exo-skeleton membagi tubuh
menjadi dua bagian yaitu bagian anterior yang disebut dengan cephalothorax, dan
bagian anterior yang terdiri dari buku-buku yang disebut dengan abdomen. Struktur buku terdiri atas plat (lembaran) dorsal yang
kompleks yang disebut dengan tergum. Cephalothorax terdiri atas 13 ruas yang
menjadi satu. Bagian ini disebut dengan carapae. Bagian carapae yang mencuat di
sebut dengan prostomium atau rostrum.
v
Sistem pencernaan
Alat pencernaan makanan
terdiri atas : mulut, oesophagus, lambung yang terdiri dari cardiac dan
pylorus, usus dan anus. Makanan udang terutama adalah hewan-hewan akuatis yang
kecil-kecil, tetapi juga bahan organis busuk. Mulutnya di kelilingi oleh
beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut. Dari mulut
berlanjut ke oesophagus, lambung yang terdiri dari bagian hardiak dan bagian
pilorik, terus ke usus dan anus.
Lambung kardiak
mengandung alat-alat penggerus makanan. Kelenjar digesti (kelenjar hepatic)
mengeluarkan secret enzimatis ke dalam lambung pilorik.
v
Sistem respirasi
Insang berbulu (insang
dalam) bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut
pula pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan ketiga (pada beberapa jenis,
antara lain Astacus sp) bertaut dengan insang luar. Insang-insang dalam
itu teredam dalam air dalam ruang insang (ruang di sebelah bawah tiap
karapase). Insang-insang itu mengendung pembuluh-pembuluh darah. Aliran air
dalam ruang insang itu terjamin oleh adanya “ember” air yang meerupakan cabang
dari maksila kedua.
v
Sistem sirkulasi
Darah mempunyai cairan
yang tidak berwarna dan mengandung sel amoeboid dengan corpuscular. Jantung
terdapat di sebelah dorsal, adlam sebuah pericardium. Darah memasuki jantung
melalui 3 pasang ostium, yaitu lubang-lubang bentuk valvuler (berklep). Darah
itu dipompa ke luar melalui 7 buah arteri, yang mengeluarkan isinya ke dalam
ruang-ruang terbuka yang di sebut sinus. Sinus-sinus itu mengelirkan darah ke
dalam kapiler-kapiler insang, dan dari kapiler-kepiler tersebut darah memasuki
jantung melalui pericardium.
v
Sistem ekskresi
Terdiri atas dua buah
kelenjat hijau yang membuat cairan berwarna hijau, strukturnya seperti
nefridium dan terbuka pada dasar antena-antena.
v
Sistem syaraf
Pada udang terdapat
“otak” di sebelah dorsal, dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah
rantai ganglion-ganglion disebelah ventral. ganglion ventral pertama besar,
berhubungan dengan beberapa persatuang ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan
korda ventral.
v
Sistem indera
Perasa
sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini sangat kuat, dan
organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior.
Ada
2 buah mata majemuk yang tersusn dari banyak unit optik yang di sebut
ommatidium. Tiap mata majemuk itu terdapat paad sebuah tangkai. Organ
keseimbanga, statokis terdapat pada dasar antenul-antenul.
v
Sistem reproduksi dan perkembangan
Kelamin terpisah
(diesius). Baik testis maupun ovarium bilobat. Testis melepaskan sperma ke
dalam duktus spermatikus terus ke pori-pori yang terdapat pada dasar pasangan
kaki untuk berjalan yang kelima. Oviduk melepaskan telur dari ovarium ke
lubang-lubang pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang ketiga. Stadium embrional diselesaikan ketika telur masih bertaut
dengan “swimmeret-swimmeret” hewan betina. Bahkan larva yang telah menetas pun tetap bertaut padanya
untuk beberapa lama.
2.
Awetan
Belangkas (Limulus sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Sub phylum : Chelicerata
Classis :
Merostomata
Ordo :
Xiphosura
Family :
Limulidae
Genus :
Limulus
Spesies :
Limulus polyphemus
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa,
belangkas mempunyai 5 pasang kaki yang berfungi untuk berenang. Belangkas atau Limulus sp merupakan
hewan laut yang habitatnya adalah pada pantai-pantai daerah yang tropis maupun
yang subtropik. Belangkas mempunyai tubuh seperti tapal kuda dengan cirri khas
mempunyai ekor yang panjang.
Hewan ini adalah
merupakan salah ordo dari Xiphosura yang masih muda, tidak memiliki pembuluh
malphigi tapi memiliki insang. Hewan ini juga memiliki alat respirasi tambahan
yang memungkinkan dirinya untuk bernapas di luar air. Sedangkan untuk berjalan,
hewan ini hanya memiliki kaki pendek. Hewan ini biasanya aktif pada malam hari,
suka menguburkan dirinya dalam pasir yang basah. Memiliki karapaks yang
menutupi prosoma berbentuk sepatu kuda, cembung berwarna coklat tua dan tidak
bersegmen. Selubung (parsial) abdomen segi enam lebar, dengan sepasang
duri-duri yang lateral pendek.
Belangkas tidak mempunyai antena, letak kakinya terdapat pada
thorax berjumlah 5 pasang dan jumlah tagmata 2 buah. Pada thorax terdapat dua
mata majemuk lateral dan dua mata sederhana tengah. Terdiri atas 150-200 daun
yang bersifat pembuluh darah untuk respirasi. Belangkas termasuk hewan penusuk
dan berduri.
3.
Lipan
(Scolopendra morsitans)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Classis :
Myriapoda
Ordo :
Chilopoda
Familia :
Lithobidae
Genus :
Scolopendra
Spesies : Scolopendra morsitans
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa,
lipan mempunyai kaki yang berjumlah 18 pasang kaki yang berfungsi untuk
merayap. Hewan ini hidup di tempat yang lemabab, mempunyai bentuk tubuh yang
ramping dan memipih dorsoventral dengan tubuh yang beruas – ruas. Ciri khas
dari lipan antara lain, pada kepala terlihat adanya 2 antena yang berfungsi
sebagai petunjuk arah jalan atau juga sebagai penanda ransangan yang ada di
depannya. Antena ini selain antena pada bagian kepala juga terdapat mandibula
dan dua pasang maksila. Dan dalam 1 segmen memiliki 1 pasang kaki. Pada segmen
pertama batang tubuh terdapat sepasang cakar racun bersendi empat dan pada
tiap-tiap segmen yang lain kecuali pada dua segmen yang terakhir, terdapat
sepasang kaki jalan kecil bersendi 7.
4.
Kaki
seribu (Julus
virgatus)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Sub phylum : Uniramia
Classis :
Chordota
Sub class : Myiapoda
Ordo :
Diplopoda
Family :
Julidae
Genus :
Julus
Spesies :
Julus virgatus
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan dapat diketahui bahwa, kaki seribu mempunyai 2 pasang kaki dalam
1 ruas yang berfungsi untuk hewan tersebut merayap. Hewan ini hidup ditempat
yang lembab, dengan tubuh yang bulat dan panjang. Ciri khas dari hewan in
adalah tubuhnya berwarna merah atau hitam dan pada bagian tubuhnya memiliki
banyak segemen.
Julus virgatus
atau yang dikenal dengan sebutan kaki seribu / luwing adalah termasuk hewan
invertebrata yang termasuk dalam phylum Arthropoda yang mempunyai ciri-ciri
umun, sebagai berikut :
1. Badan
beruas-ruas dan setiap ruas tubuh memiliki kaki bersendi.
2. Triploblastik
selomata.
3.
Terdapat bagian kepala yang mempunyai mulut, alat
peraba dan lain-lain.
4.
Rangka luar terdiri atas zat chitin dan sambungan yang terletak
di antara ruas bersifat agak lunak.
5.
Jenis kelamin gonokoris.
6.
Sistem peredaran darah terbuka.
7.
Sistem syaraf tangga tali.
8.
Alat ekskresi adalah buluh Malpighi (kelenjar hijau).
9.
Alat pencernaan sempurna.
Setelah di amati kembali, tubuh dari Julus virgatus adalah terdiri atas
kepala dan badan, bentuknya silindris, pada setiap ruas terdapat dua pasang
kaki, bernapas dengan trakea dan termasuk kepada hewan herbivor serta
berkembang biak dengan cara bertelur.
5.
Kecoa
(Periplaneta americana)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Subphylum :
Invertebrata
Class :
Insecta
Ordo :
Orthopthera
Family
: Orthoptheradeae
Genus
: periplaneta
Spesies
: Periplaneta Americana
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, kecoa atau yang dikenal
dengan Periplaneta Americana mempunyai
3 pasang kaki yang berfungsi untuk merayap dengan cepat.Kecoa banyak dijumpai dan dikenal karena
hewan ini menjadi hama di dapu-dapur dan gudang. Hewan ini mencari makanannya pada malam hari sedangkan
pada waktu siang hari bersembunyi.
Tubuh kecoa terbagi
menjadi tiga bagian dari anterior ke posterior. Bagian-bagian itu adalah caput,
thorax dan abdomen. Caput dilengkapi dengan antenna dan mata, menyempit untuk
selanjutnya membentuk leher yang pendek dan sempit. Bagian thorax terdiri dari
tiga segmen yang dilengkapi dengan tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Bagian
paling posterior adalah abdomen terdiri atas 10 buah segmen. Seluruh
permukaan tubuh tertutup dengan kutikula dari kitin yang menebal pada caput,
beberapa bagian dari thorax dan bagian anterior sepasang sayap. Pada kedua sisi
caput terdapat mata majemuk, reniform, berwarna hitam tepat dibawah mata
terdapat cekungan, dari situ terdapat antenna yang panjang.
Alat mulut pada kecoa
terdiri dari labrum bagian yang berupa lembaran lebar, dapat digerakkan,
terletak median, tidak sepasang membentuk bibir atas. Bagian yang kedua dari
mulut adalah mandibula yang berada dibawah genae dan bersendi, dan gerakan
mandibula adalah horizontal serupa udang. Bagian ketiga dari mulut kecoa adalah
maxilaris yang terletak dibelakang mandibula.Mata pada hewan ini terdiri atas sepasang mata majemuk
dan satu mata tunggal.
Ciri khas dari kecoa
adalah memiliki antena yang panjang dan juga memiliki dua pasang sayap yang
licin. Hewan ini juga memiliki kaki yang terdiri dari tiga pasang kaki yaitu 2
pasang kaki depan dan sepasang kaki belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar