Jumat, 13 Juni 2014

Spesies Arthoropoda



1.      Udang galah (Cambarus viridis)
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Pylum              : Arthropoda
Classis             : Crustaceae
Ordo                : Decapoda
Family             : Penapidae
Genus              : Cambarus
Spesies             : Cambarus viridis
(Sumber : Hegner, 1968)
                        Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, udang galah mempunyai jumlah kaki 10 pasang dengang pungsi masing – masing kaki antara lain 5 pasang kaki perenang, 1 pasang kaki penjepit, dan 4 pasang kaki pejalan. Udang galah habitatnya di air tawar danau atau di dalam kolam, dengan tubuh yang lunak ditutupi oleh kulit yang keras. Ciri khas dari udang galah antara lain, memiliki kaki penjepit, memiliki 4 pasang antena, dan dalam satu ruas memiliki 1 pasang kaki.
Udang galah memiliki abdomen umumnya terdiri atas 6 ruas atau segmen yang diakhiri dengan bagian terminal yang disebut dengan telson. Pada tubuh sebelah luar terdapat kutikula yang tersusun oleh pectin dan garam-garam mineral.  Exo-skeleton membagi tubuh menjadi dua bagian yaitu bagian anterior yang disebut dengan cephalothorax, dan bagian anterior yang terdiri dari buku-buku yang disebut dengan abdomen. Struktur buku terdiri atas plat (lembaran) dorsal yang kompleks yang disebut dengan tergum. Cephalothorax terdiri atas 13 ruas yang menjadi satu. Bagian ini disebut dengan carapae. Bagian carapae yang mencuat di sebut dengan prostomium atau rostrum.   

v  Sistem pencernaan
Alat pencernaan makanan terdiri atas : mulut, oesophagus, lambung yang terdiri dari cardiac dan pylorus, usus dan anus. Makanan udang terutama adalah hewan-hewan akuatis yang kecil-kecil, tetapi juga bahan organis busuk. Mulutnya di kelilingi oleh beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut. Dari mulut berlanjut ke oesophagus, lambung yang terdiri dari bagian hardiak dan bagian pilorik, terus ke usus dan anus.
Lambung kardiak mengandung alat-alat penggerus makanan. Kelenjar digesti (kelenjar hepatic) mengeluarkan secret enzimatis ke dalam lambung pilorik.
v  Sistem respirasi
Insang berbulu (insang dalam) bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut pula pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan ketiga (pada beberapa jenis, antara lain Astacus sp) bertaut dengan insang luar. Insang-insang dalam itu teredam dalam air dalam ruang insang (ruang di sebelah bawah tiap karapase). Insang-insang itu mengendung pembuluh-pembuluh darah. Aliran air dalam ruang insang itu terjamin oleh adanya “ember” air yang meerupakan cabang dari maksila kedua.
v  Sistem sirkulasi
Darah mempunyai cairan yang tidak berwarna dan mengandung sel amoeboid dengan corpuscular. Jantung terdapat di sebelah dorsal, adlam sebuah pericardium. Darah memasuki jantung melalui 3 pasang ostium, yaitu lubang-lubang bentuk valvuler (berklep). Darah itu dipompa ke luar melalui 7 buah arteri, yang mengeluarkan isinya ke dalam ruang-ruang terbuka yang di sebut sinus. Sinus-sinus itu mengelirkan darah ke dalam kapiler-kapiler insang, dan dari kapiler-kepiler tersebut darah memasuki jantung melalui pericardium.
v  Sistem ekskresi
Terdiri atas dua buah kelenjat hijau yang membuat cairan berwarna hijau, strukturnya seperti nefridium dan terbuka pada dasar antena-antena.
v  Sistem syaraf
Pada udang terdapat “otak” di sebelah dorsal, dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah rantai ganglion-ganglion disebelah ventral. ganglion ventral pertama besar, berhubungan dengan beberapa persatuang ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan korda ventral.
v  Sistem indera
Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior.
Ada 2 buah mata majemuk yang tersusn dari banyak unit optik yang di sebut ommatidium. Tiap mata majemuk itu terdapat paad sebuah tangkai. Organ keseimbanga, statokis terdapat pada dasar antenul-antenul.
v  Sistem reproduksi dan perkembangan
Kelamin terpisah (diesius). Baik testis maupun ovarium bilobat. Testis melepaskan sperma ke dalam duktus spermatikus terus ke pori-pori yang terdapat pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang kelima. Oviduk melepaskan telur dari ovarium ke lubang-lubang pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang ketiga. Stadium embrional diselesaikan ketika telur masih bertaut dengan “swimmeret-swimmeret” hewan betina. Bahkan larva yang telah menetas pun tetap bertaut padanya untuk beberapa lama.

2.      Awetan Belangkas (Limulus sp.)
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Sub phylum     : Chelicerata
Classis             : Merostomata
Ordo                : Xiphosura
Family             : Limulidae
Genus              : Limulus
Spesies             : Limulus polyphemus
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, belangkas mempunyai 5 pasang kaki yang berfungi untuk berenang.  Belangkas atau Limulus sp merupakan hewan laut yang habitatnya adalah pada pantai-pantai daerah yang tropis maupun yang subtropik. Belangkas mempunyai tubuh seperti tapal kuda dengan cirri khas mempunyai ekor yang panjang.
 Hewan ini adalah merupakan salah ordo dari Xiphosura yang masih muda, tidak memiliki pembuluh malphigi tapi memiliki insang. Hewan ini juga memiliki alat respirasi tambahan yang memungkinkan dirinya untuk bernapas di luar air. Sedangkan untuk berjalan, hewan ini hanya memiliki kaki pendek. Hewan ini biasanya aktif pada malam hari, suka menguburkan dirinya dalam pasir yang basah. Memiliki karapaks yang menutupi prosoma berbentuk sepatu kuda, cembung berwarna coklat tua dan tidak bersegmen. Selubung (parsial) abdomen segi enam lebar, dengan sepasang duri-duri yang lateral pendek.
Belangkas tidak mempunyai antena, letak kakinya terdapat pada thorax berjumlah 5 pasang dan jumlah tagmata 2 buah. Pada thorax terdapat dua mata majemuk lateral dan dua mata sederhana tengah. Terdiri atas 150-200 daun yang bersifat pembuluh darah untuk respirasi. Belangkas termasuk hewan penusuk dan berduri.

3.      Lipan (Scolopendra morsitans)
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Classis             : Myriapoda
Ordo                : Chilopoda
Familia : Lithobidae
Genus              : Scolopendra
Spesies             : Scolopendra morsitans
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, lipan mempunyai kaki yang berjumlah 18 pasang kaki yang berfungsi untuk merayap. Hewan ini hidup di tempat yang lemabab, mempunyai bentuk tubuh yang ramping dan memipih dorsoventral dengan tubuh yang beruas – ruas. Ciri khas dari lipan antara lain, pada kepala terlihat adanya 2 antena yang berfungsi sebagai petunjuk arah jalan atau juga sebagai penanda ransangan yang ada di depannya. Antena ini selain antena pada bagian kepala juga terdapat mandibula dan dua pasang maksila. Dan dalam 1 segmen memiliki 1 pasang kaki. Pada segmen pertama batang tubuh terdapat sepasang cakar racun bersendi empat dan pada tiap-tiap segmen yang lain kecuali pada dua segmen yang terakhir, terdapat sepasang kaki jalan kecil bersendi 7.

4.      Kaki seribu (Julus virgatus)
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Sub phylum     : Uniramia
Classis             : Chordota
Sub class          : Myiapoda
Ordo                : Diplopoda
Family             : Julidae
Genus              : Julus
Spesies             : Julus virgatus
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, kaki seribu mempunyai 2 pasang kaki dalam 1 ruas yang berfungsi untuk hewan tersebut merayap. Hewan ini hidup ditempat yang lembab, dengan tubuh yang bulat dan panjang. Ciri khas dari hewan in adalah tubuhnya berwarna merah atau hitam dan pada bagian tubuhnya memiliki banyak segemen.          
Julus virgatus atau yang dikenal dengan sebutan kaki seribu / luwing adalah termasuk hewan invertebrata yang termasuk dalam phylum Arthropoda yang mempunyai ciri-ciri umun, sebagai berikut :
1.      Badan beruas-ruas dan setiap ruas tubuh memiliki kaki bersendi.
2.      Triploblastik selomata.
3.      Terdapat bagian kepala yang mempunyai mulut, alat peraba dan lain-lain.
4.      Rangka luar terdiri atas zat chitin dan sambungan yang terletak di antara ruas bersifat agak lunak.
5.      Jenis kelamin gonokoris.
6.      Sistem peredaran darah terbuka.
7.      Sistem syaraf tangga tali.
8.      Alat ekskresi adalah buluh Malpighi (kelenjar hijau).
9.      Alat pencernaan sempurna.
Setelah di amati kembali, tubuh dari  Julus virgatus adalah terdiri atas kepala dan badan, bentuknya silindris, pada setiap ruas terdapat dua pasang kaki, bernapas dengan trakea dan termasuk kepada hewan herbivor serta berkembang biak dengan cara bertelur.

5.      Kecoa (Periplaneta americana)
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia       
Phylum            : Arthropoda              
Subphylum      : Invertebrata  
Class                : Insecta                                  
Ordo                : Orthopthera
Family             : Orthoptheradeae
Genus              : periplaneta
Spesies             : Periplaneta Americana
(Sumber :  Hegner, 1968)
                        Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, kecoa atau  yang dikenal dengan Periplaneta Americana mempunyai 3 pasang kaki yang berfungsi untuk merayap dengan cepat.Kecoa banyak dijumpai dan dikenal karena hewan ini menjadi hama di dapu-dapur dan gudang. Hewan ini mencari makanannya pada malam hari sedangkan pada waktu siang hari bersembunyi.
                        Tubuh kecoa terbagi menjadi tiga bagian dari anterior ke posterior. Bagian-bagian itu adalah caput, thorax dan abdomen. Caput dilengkapi dengan antenna dan mata, menyempit untuk selanjutnya membentuk leher yang pendek dan sempit. Bagian thorax terdiri dari tiga segmen yang dilengkapi dengan tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Bagian paling posterior adalah abdomen terdiri atas 10 buah segmen.                                                            Seluruh permukaan tubuh tertutup dengan kutikula dari kitin yang menebal pada caput, beberapa bagian dari thorax dan bagian anterior sepasang sayap. Pada kedua sisi caput terdapat mata majemuk, reniform, berwarna hitam tepat dibawah mata terdapat cekungan, dari situ terdapat antenna yang panjang.
                        Alat mulut pada kecoa terdiri dari labrum bagian yang berupa lembaran lebar, dapat digerakkan, terletak median, tidak sepasang membentuk bibir atas. Bagian yang kedua dari mulut adalah mandibula yang berada dibawah genae dan bersendi, dan gerakan mandibula adalah horizontal serupa udang. Bagian ketiga dari mulut kecoa adalah maxilaris yang terletak dibelakang mandibula.Mata pada hewan ini terdiri atas sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal.
                        Ciri khas dari kecoa adalah memiliki antena yang panjang dan juga memiliki dua pasang sayap yang licin. Hewan ini juga memiliki kaki yang terdiri dari tiga pasang kaki yaitu 2 pasang kaki depan dan sepasang kaki belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar