PRAKTIKUM I.2
Topik : Uji Karbohidrat 2
Tujuan :
Untuk mengetahui apakah dalam suatu bahan mengandung amilum dan glukosa
Hari/Tanggal : Jum’at/
07 Maret 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat
- alat :
1. Tabung
reaksi
2. Rak
tabung reaksi
3. Gelas
ukur 10 ml
4. Waterbath
5. Pipet
tetes
6. Kertas
label
B.Bahan - bahan :
1. NaOH
6 N
2. Lugol
6 N
3. HCl
6 N
4. Larutan
amilum 1 % (A)
5. Larutan
gula (B)
6. Aquadest
II.
CARA
KERJA
1.
Menyiapkan 6 buah tabung reaksi dan memberi label pada masing-masing tabung
reaksi A1,A2,A3 dan B1,B2 ,B3.
2.
Memasukkan 6 ml amilum + 2 tetes dan
menambahkan 6 tetes lugol pada tabung raksi A1
–
Masukkan 6 ml larutan gula + 2 tetes air
dan 6 tetes air dan menambahkan 6 tetes lugol pada tabunng reaksi B
–
Masukkan 6 ml amilum + 6 tetes HCL 6N
dan 6 tetes lugol pada tabung reaksi A2
–
Masukkan 6 ml larutan gula + 6 tete HCN
6N dan tetes lugol pada tabung reaksi B2
–
Masukkan 6 ml Amilum + 2 tetes NaOH 6N
dan 6 tetes lugol pada tabung reaksi A3
–
Masukkan 6 ml larutan gula + 2 tets NaOH 6N dan 6 tetes lugol pada tabung reaksi
A3
3.
Mengocok semua tabung reaksi tersebu
dengan memeperhatikan warna yang terbantuk
4.
Memanaskan tabung reaksi tersebut ke dalam
waterbath selama 10 menit dengan suhu 93°C
5.
Mengambil tabung reaksi dari waterbath,
mendinginkannya dan memperhatikan perubahan warna yang terjadi.
III.
TEORI
DASAR
Karbohidrat
adalah golongan senyawa yang terdiri dari unsur-unsur C, H dan O. Karbohidrat
memiliki rumus umum Cn(H2O)m. Harga n dan m
boleh sama boleh juga berbeda, tetapi jumlah atom H harus dua kali jumlah atom
O.
Sifat-sifat kimia karbohidrat antara
lain :
a. Banyaknya
isomer ruang suatu karbohidrat adalah 2n dengan n menyatakan jumlah atom C
simetris.
b. Karbohidrat
dapat mereduksi hidroksida-hidroksida logam dan karbohidrat itu sendiri akan
teroksidasi.
c. Oksidasi
pada karbohidrat menghasilkan asam.
d. Karbohidrat
umumnya dapat diragikan menjadi etanol dan CO2 (gas).
Sifat-sifat fisik karbohidrat ada yang berupa zat
padat pada suhu kamar, ada yang berupa hablur, tidak berwarna (misal : sukrosa
dan glukosa), zat padat amorf atau pati dan basa serat / selulosa. Sebagian
besar karbohidrat mempunyai sifat dapat memutar bidang polarisasi cahaya.
Sebagai patokan, dapat dilihat gugus OH pada atom C kedua sebelum terakhir.
Apabila OH terletak di sebelah kanan, berarti memutar bidang polarisasi ke
kanan dan diberi awalan d (dekstro) dan apabila OH ke kiri diberi awalan l
(Levo) berarti memutar bidang polarisasi ke kiri.
Karbohidrat dibedakan dalam 3 kelompok
umum, yaitu :
1. Monosakarida
Merupakan
karbohidrat yang paling sederhana, karena molekulnya terdiri atas beberapa atom
C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis.
2. Disakarida
Merupakan
karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui
gugus -OH
dengan melepaskan molekul air.
Contoh :
a.
Glukosa
+ fruktosa Sukrosa + H2O
b.
Glukosa
+ galaktosa Laktosa + H2O
3. Polisakarida
Merupakan
polimer alam , karena polisakarida terbentuk dari banyak sakarida sebagai
monomernya dan memiliki rumus umum (C6H10O5).
Polisakarida dapat berupa selulosa, amilum dan glikogen.
IV.
HASIL PENGAMATAN
A.
Tabel pengamatan
No
|
Bahan + Pereaksi
|
Keadaan warna
|
|||
Sebelum dipanaskan
|
Setelah
dipanaskan
|
||||
A1.
|
Amilum + Air+Lugol
|
Putih keruh
(ada endapan)
|
Putih keruh
aga kuning
(ada endapan)
|
||
A2.
|
Amilum + HCl + Lugol
|
Ungu
(ada endapan)
|
Benin aga keruh (ada endapan)
|
||
A3.
|
Amilum + NaOH + lugol
|
Keruh aga
kekuningan (ada endapan)
|
Kuning
(ada endapan)
|
||
B1
|
Lar. Gula + Air + lugol
|
Bening aga
kekuningan
|
Bening
|
||
B2
|
Lar. Gula + HCl + lugol
|
Kuning kekuningan
|
Bening aga
kuning
|
||
B3
|
Lar.
Gula + HCl + lugol
|
Bening
|
Merah Bata
|
||
B.
Foto
pengamatan
1.
Sebelum
di panaskan
|
Sumber : dokumentasi pribadi. 2014
A1 A2 A3
|
|
|
B1 B2 B3
|
|
|
Sumber : dokumentasi pribadi. 2014
2.
Sesudah
dipanaskan
|
Sumber : dokumentasi pribadi. 2014
|
|
|
B1 B2 B3
|
|
|
Sumber : dokumentasi pribadi. 2014
V.
ANALISIS
DATA
Pada percobaan uji karbohidrat yang kedua ini
digunakan larutan amilum dan larutan gula dengan reagent/pereaksi larutan logul untuk membuktikan adanya
karbohidrat/ amilum pada setiap bahan. Lugol atau iodin merupakan campuran
antara larutan I2 dan KI.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, hasil yang
didapatkan antara lain :
1. Larutan
amilum + air + lugol, sebelum dipanaskan berwarna putih keruh dan terdapat
endapan, warna ini tidak menunjukan perubahan dari warna larutan amilum sebelum
ditambahkan dengan zat lainnya. Daan setelah dipanaskan didalam waterbath
selama 10 menit dengan suhu 94,30 , warna larutannya berubah menjadi
putih keruh agak bening dan terdapat endapan.
2. Larutan
amilum + HCl + lugol, sebelum dipanaskan berwarna ungu dan terdapat endapan.
Setelah dipanaskan didalam waterbath selama 10 menit dengan suhu 94,30 ,
terjadi perubahan warna menjadi bening agak keruh dan terdapat endapan. HCl
bersifat asam kuat dan mampu mereduksi lugol.
3. Larutan
amilum + NaOH + lugol, sebelum dipanaskan berwarna keruh agak kekuningan dan
terdapat endapan. Setelah dipanaskan didalam waterbath selama 10 menit dengan
suhu 94,30 , terjadi perubahan warna menjadi kuning dan terdapat endapan. Warna kuning itu terjadi
karena adanya penguraian zat indikator sehingga zat rusak dan sebagian atom H
mengalami penguapan. Endapan terjadi karena butir – butir amilum tidak pecah
terurai. Larutan NaOH mempunyai sifat basa kuat dan berfungsi mengambat
pembentukan karbohidrat pada larutan yang diujikan.
4. Larutan
gula + aquadest + lugol, sebelum dipanaskan berwarna bening agak kuning.
Setelah dipanaskan didalam waterbath selama 10 menit dengan suhu 94,30 ,
warnanya berubah menjadi lebih muda sampai menjadi bening.
5. Larutan
gula + HCl + lugol, sebelum dipanaskan berwarna kuning kekuningan. Setelah
dipanaskan didalam waterbath selama 10 menit dengan suhu 94,30 ,
warnanya berubah menjadi bening agak kuning. Perubahan tersebut terjadi karena
HCl berfungsi sebagai pereduksi dan HCl yang merupakan asam kuat sehingga
berpengaruh terhadap warna yang dihasilkan.
6. Larutan
gula + NaOH + lugol, sebelum dipanaskan berwarna bening. Setelah dipanaskan
didalam waterbath selama 10 menit dengan suhu 94,30 , warnanya
berubah menjadi marah bata.
Larutan gula merupakan ikatan molekul
gula lebi sederhana dibandingkan dengan ikatan molekul amilum. Dalam kehidupan
sehari – hari, gula lebih cepat memberikan energy dan dalam hidrolisis proses
oemecaannya lebih sederhana dibandingkan amilum, karena amilum trmasuk dalam
golongan polisakarida.
VI.
KESIMPULAN
1. Karbohidrat
adalah golongan senyawa yang terdiri dari unsur-unsur C, H dan O. Karbohidrat
memiliki rumus umum Cn(H2O)m.
2. Gula
memiliki molekul yang lebih sederhana dibandingkan dengan amilum, sehingga gula
lebih cepat memberikan energi bagi tubuh kita.
3. Amilum
terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari
glukosa.
4. Suatu
bahan dikatakan mengandung amilum, apabila ditetesi dengan lugol akan
menghasilkan warna ungu pada larutan tersebut. Semakin pekat warna ungu pada
suatu bahan maka semakin tinggi pula kandungan glukosa pada bahan
tersebut.
5.
Indikator berupa lugol digunakan untuk mengetahui
kandungan karbohidrat pada suatu bahan.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Noorhidayati dan Hardiansyah. 2014. Penuntun Praktikum Biokimia. Jurusan PMIPA FKIP UNLAM :Banjarmasin.
Poedjiadi, Anna.
1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Stryer,
Lubert (Alih bahasa : Sadikin, Mohamad dkk). 2000. Biokimia. EGC.Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar